Quranic Law of Attraction

Segala sesuatu yang kita pikirkan dengan segenap perhatian, energi, dan konsentrasi pikiran, baik hal yang positif maupun negatif, akan datang ke dalam kehidupan kita.

Al-Qur’an telah memaparkannya dalam satu ayat berikut ini : “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan, barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (Q.S. Az-Zalzalah [99]: 7-8.)

“Dia-lah yang menjadikan bumi untukmu yang mudah dijelajahi maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-nya. Dan hanya kepada-nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Q.S. Al-Mulk [67]:15.)

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dibumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-Qashash [28]: 77).

Pendekatan diri pada Al-Qur’an sangatlah mudah. Cukup kita mempelajari seluk-beluk kemauan Al-Qur’an, membaca, dan mengamalkannya. “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S. Al-A’raf[7]: 204).

Allah juga memperjelas karakter orang beriman (hamba-hamba Allah yang Maha Pengasih, ibadurrahman) yaitu mereka yang berjalan di bumi dengan rendah hati, selalu mengucapkan kebaikan meskipun ia dihina/dicemooh, senantiasa memperbanyak shalat di malam hari, memberikan infak, mengerjakan kebajikan, dan selalu berdoa (meminta ampunan, rezeki, dan lain-lain.) (Q.S. Al-Furqan[25]: 63-70).

Mengapa doa saya tak kunjung dikabulkan

  • Pertama, suara lidah tidak sesuai dengan suara hati - Allah akan merespons apa yang ada dalam pikiran dan perasaan kita. Dia mendengarkan apa yang ada dalam hati hamba-nya. Oleh sebab itu, kita perlu mengatur pikiran dan perasaan kita.
  • Kedua, Allah lebih mengetahui jalan terbaik hidup kita - Allah mencintai diri kita, Allah tidak mau melihat kita kesusahan jika doa tersebut terkabulkan. Apa yang kita duga baik, belum tentu baik bagi diri kita. sebaliknya, apa yang kita benci justru menjadi yang terbaik dalam kehidupan ini.Yakinlah bahwa Allah selalu mengabulkan doa-doa kita. Tumbuhkan sikap yang arif. Ambillah hikmah kebaikan. Berprasangka baiklah (positive thinking) kepada-nya, insya Allah segala permintaan kita segera terjawab.
  • Ketiga, Menumpuknya Dosa kita - ada 2 penyebab lain mengapa doa tak kunjung dikabulkan, yaitu memutus silaturahim dan tergesa-gesa.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-ku), maka pasti azab-ku yang sangat berat.”

“Maka, ingatlah kepada-ku, aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-ku dan janganlah kamu ingkar kepada-ku” (QS. Al-baqarah [2]: 152)

Mengundang rasa syukur dalam kehidupan keseharian kita

  • Pertama, Mengenal Nikmat Allah - mereka yang mengenal nikmat Allah, Ia selalu tersenyum meskipun musibah datang mendera hidupnya. Ia bahagia dengan apa yang sudah ia dapatkan. Tak ada keluhan, yang ada hanya rasa syukur. Ujung-ujungnya, dari waktu ke waktu, ari berganti hari, rezeki selalu mengalir dalam dirinya, Ia hidup berkecukupan.
  • Kedua, Siap menerima nikmat Allah - kita butuh menstabilkan hati dan pikiran kita (zero mind and soul). kita membutuhkan kolaborasi doa, syukur, dan sabar. Kita perlu melakukan sinergi antara ketiganya.
  • Ketiga, Memanfaatkan nikmat sesuai dengan kemauan sang maha pemberi - ketika mendapatkan kelimpahan harta, bersedekahlah. Beri makanlah anak-anak yatim. Santunilah orang-orang miskin. Pada dasarnya, bersedekah sama dengan mengundang karunia yang lain untuk berbondong-bondong data pada diri kita sendiri. Semakin banyak kita memberi, semakin banyak kelimpahan rezeki yang kita peroleh. “Apabila Allah memberimu harta, perlihatkanlah pengaruhnya pada dirimu.” (H.R. Nasa’i)

Sabar ialah bertahan dalam mengerjakan perintah Allah dan menahan diri dari amal perbuatan yang dilarang Allah. Makna ‘sabar’ terkandung pengertian mencegah, bersikeras, dan keengganan.

Hukum ketertarikan berlaku ketika kita merasakan pertolongan Allah, pada dasarnya, kita sedang memancarkan getaran positif ke lingkungan sekitar. Akibat getaran positif itulah, lingkungan pun merespons getaran kita itu. Sambutan alam lingkungan dalam diri kita benar-benar membuktikan tentang betapa dekatnya pertolongan Allah dalam diri kita. Sebaliknya, kita yang tidak mau merenung dan dan merasakan betapa dekatnya pertolongan Allah, tanpa sadar kita memancarkan energi negatif ke alam sekitar. Alam sekitar pun membalikkan getaran itu ke dalam diri kita.

Terdapat beberapa cara untuk meluluskan doa-doa kita agar hidup kita bertaburkan “bunga-bunga”kebahagiaan” :

  • Kenalilah apa yang sebenarnya kita inginkan
  • Teruslah berdoa saat senang maupun susah
  • Tanamkan kuat-kuat apa tujuan doa kita
  • Hidupkan rasa syukur di dalam hati
  • Gunakan energi sabar untuk bangkit dari kegagalan, untuk menyinari kegelapan yang berselimut.
  • Shalatlah dengan penuh syukur dan sabar

Ketika kita diterpa permasalahan yang pelik dan rasanya sangat berat mencari penyelesaian akhir cobalah membuka Al-Qur’an, berdoalah terlebih dahulu dan luruskan niat. “Ya Allah, sampai saat ini saya belum menemui jalan keluar permasalahan saya ini. Saya memohon dengan penuh harap kepada-Mu untuk memberikan jalan yang terbaik”

Ketenangan itu hanya kita peroleh melalui kesadaran akan adanya sumber ketenangan yang mesti kita pahami. Allah telah memberikan ketenangan, tinggal bagaimana cara kita mengabadikan ketenangan itu dalam jiwa kita. Dengan membiasakan diri membaca Al-Qur’an, sudah cukup menjadi sumber ketenangan kita.

Mensyukuri apa pun yang kita miliki

  • Kesyukuran diikuti dengan upaya keras mewujudkan impian - untuk meraih keinginan-keinginan itu dibutuhkan kerja keras. Berupaya dengan kerja keras, hal itu menunjukkan bahwa kita telah memanfaatkan segala potensi yang diberikan Allah untuk meraih keinginan-keinginan tersebut. Dengan kata lain kita mesyukuri apa yang telah kita miliki saat ini: potensi diri melalui kerja keras.
  • Kesyukuran diikuti dengan rajin beribadah - Rajin beribadah merupakan salah satu wujud nyata rasa syukur kita kepada Allah SWT.

Subscribe to You Live What You Learn

Don’t miss out on the latest issues. Sign up now to get access to the library of members-only issues.
[email protected]
Subscribe